Drama Bahasa
Anda pernah melihat sekelompok orang memainkan drama di atas panggung? Jika ya, maka Anda melihat orang-orang tersebut berbicara sesuai dengan dialog dalam naskah atau berimprovisasi sesuai dengan jalan cerita. Namun, pernahkah Anda melihat sebuah drama dengan seorang narator sebagai pembawa acara dan orang lain melakukan apa yang diucapkan narator tersebut, tanpa ada dialog, diselingi humor? Jika Anda pernah melihat itu, pasti itu adalah Drama Bahasa. Ya, Drama Bahasa. Drama Bahasa adalah milik jurusan Bahasa SMAN 1 Batu.
Drama Bahasa dipelopori oleh kakak kelas saya; M. Firdaus Ramadhan, Larasita Apsari, dan kawan-kawan. Pertama kali saya melihat drama itu ketika saya masih kelas X (sepuluh). Saat itu dalam acara Dies Natalis SMAN 1 Batu yang ke-35 semua jurusan menampilkan pentas seni masing-masing. Karena jurusan Bahasa hanya ada satu kelas pada setiap angkatan, maka kelas XI Bahasa dan XII Bahasa digabung. Sementara itu yang lain adalah gabungan XI IPA (lima kelas), XI IPS (lima kelas), XII IPA (empat kelas), XII IPS (empat kelas), dan kelas X dibagi menjadi 3 kelompok. Saat itu masih belum ada Kurikulum 2013, sehingga tidak ada kelas X Bahasa. Penjurusan baru dilakukan saat kelas XI. Sayang sekali saya tidak punya rekaman drama Bahasa saat itu; yang jelas sangat menghibur dan berhasil membuat saya tertawa sampai hampir menangis. Seru dan lucu. Hehe.
Berlanjut pada Dies Natalis ke-36, kami menampilkan drama Bahasa dengan mengambil tema "Sisi Lain Pandawa". Saya ikut sebagai salah satu pemain musik. Berikut ini rekamannya.
Mohon maaf video rekaman tersebut agak goyang karena perekam videonya tidak memakai tripod atau sejenisnya. Drama kami sukses besar. Banyak pujian mengalir dari teman dan guru kami. Untuk diketahui, latihan drama bisu pada Dies Natalis ke-36 tidak lebih dari sekitar 2 atau 3 hari saja.
Pada suatu acara pentas seni di sekolah, semua gabungan kelas -dalam beberapa kelompok- harus menampilkan pentas seni yang bertema "Pahlawan". Kelas X, XI, dan XII Bahasa menjadi satu. Kami tidak menampilkan drama Bahasa. Semua kelompok gabungan kelas tampil bagus, tetapi sayang, ada kelompok yang memakai konsep drama Bahasa, bahkan bisa dikatakan mirip, hanya saja dengan tema yang berbeda. Selanjutnya pada acara Bulan Bahasa ke-37 ada juga yang seperti itu.
Barulah kemarin, pada Dies Natalis ke-37 SMAN 1 Batu, kami menampilkan kembali drama Bahasa sebagai ciri khas dari Bahasa. Kami berlatih kurang dari satu minggu. Pada acara ini semua kelompok gabungan kelas diberi tema kebudayaan dari suku-suku di Indonesia. Kami mendapatkan tema suku Batak. Sebagai salah satu penerapan dari mata pelajaran Antropolgi yang kami pelajari, kami menampilkan hal-hal yang ada pada suku Batak. Kami juga mencari beberapa referensi lain seperti sifat orang Batak dan tarian mereka, tentu saja dengan diselipi humor. Sebelumnya mohon maaf jika mungkin ada kesalahan penyebutan atau apa saja yang kurang berkenan, terutama kepada orang Batak asli. :) Berikut ini rekamannya.
Pada akhir pentas, kami menampilkan sebuah banner bertuliskan "DILARANG MENCONTEK TAYANGAN INI TANPA SEIZIN KAMI". Banner tersebut kami gunakan sebagai pelengkap pentas dan media untuk penyampaian pesan bahwa jangan suka meniru orang lain, lebih baik membuat ciri khas sendiri. Ciri khas membuat orang menjadi unik dan beragam.
Semoga tulisan ini bermanfaat. Terima kasih. :)
Komentar
Posting Komentar