Liburan Semester I: IMABA Sambang (m)Batu

   Liburan semester I sudah mulai berjalan. Ini adalah liburan yang cukup panjang bagi saya. Ketika SD, SMP, dan SMA maksimal liburan hanya dua pekan. Untuk liburan ini waktunya sekitar satu bulan lebih beberapa hari. Asyiknya, separuh liburan kali ini saya isi dengan suatu hal yang mungkin hanya ada setahun sekali, yaitu sosialisasi kampus bersama dengan teman-teman IMABA (Ikatan Mahasiswa Kota Batu) Jogja dan IMABA Surabaya di kota asal SMA saya, Kota Batu. Saya akan memulainya dari awal.

    Sosialisasi ini sudah direncanakan sejak bulan Oktober 2015 lalu. Penggagas utamanya ialah Yunaz, teman saya yang bersama tes seleksi masuk ke perguruan tinggi yang kini berkuliah di Ilmu Sejarah, Universitas Airlangga, Surabaya. Melalui hubungan jarak jauh di Line, ia menyampaikan ide tentang sosialisasi bersama. Sosialisasi tersebut rencana awalnya akan diikuti tiga daerah, yaitu Jogja, Surabaya, dan Jember. Yunaz menyarankan saya untuk segera membuat IMABA Jogja. IMABA adalah sebuah wadah bagi mahasiswa-mahasiswa di Jogja yang dulunya ber-SMA atau sederajat di Kota Batu. Ide pembentukan IMABA ini sudah jauh terpikirkan sejak bulan Juli, tepatnya ketika saya, Yunaz, dan Nafisal berjalan-jalan ke UGM saat masa tes SBMPTN. Cerita selengkapnya mengenai ini dapat dibaca di Selamat Datang Mahasiswa Baru Ilmu Filsafat 2015

   IMABA Jogja akhirnya terbentuk dan agar mempermudah urusan komunikasi dan informasi maka dibuatlah grup Line IMABA Jogja yang berisi mahasiswa-mahasiswa UGM, UNY, UPN, dan ISI. Begitu pun dengan IMABA Surabaya. Sedangkan untuk IMABA Jember masih belum ada kabarnya hingga saat ini. Saya dan Fatizha, teman sesama IMABA Jogja dan UGM, saling berkoordinasi dengan Yunaz tentang pelaksanaan sosialisasi kampus yang rencananya akan diadakan pada pertengahan Januari 2016.


   Bulan demi bulan berlalu hingga akhir Desember datang. Rencana untuk sosialisasi kampus-kampus yang ada di Jogja, Surabaya, dan Jember sedikit berubah. Dari pihak IMABA Jogja bagian UNY dan UPN masih belum siap. Pihak ISI malah tak ada kabarnya. Dari pihak Jember juga begitu. Akhirnya hanya ada tiga kampus yang siap untuk melaksanakan sosialisasi, yaitu Unair, ITS, dan UGM. Bahan sosialisasi dan penjadwalan mulai dikerjakan. Tujuan sosialisasi ini lebih mengarah ke berbagi pengalaman dan juga pengenalan kampus tentunya. Menurut kami, sosialisasi ini tak hanya sekadar mengenalkan apa-apa saja yang ada di dalam kampus masing-masing, tetapi yang lebih utama adalah berbagi cerita tentang bagaimana kami akhirnya diterima, bagaimana kehidupan di sana, dan satu yang kami mencoba untuk selalu tanamkan adalah kejujuran. Ya, kami sangat merasakan buah dari kejujuran yang kami lakukan selama SMA. Kejujuran akan selalu membawa pada kelancaran hal-hal berikutnya. Di samping itu, kami juga mencoba menanamkan optimisme karena banyak sekali yang ternyata pesimis sebelum memulai perjuangan menembus perguruan tinggi. Jujur dan optimis.

   Januari datang. Pada tanggal 8 saya pulang ke rumah nenek saya di Pasuruan. Teman-teman dari Jogja juga satu per satu pulang. Ada beberapa yang masih di Jogja karena ada urusan perkuliahan. Yunaz dan beberapa teman di Surabaya juga belum pulang. Pada tanggal 9 saya menghubungi Yunaz untuk sekalian pulang ke Malang pada tanggal 11. Saya mengajak ia ke rumah nenek saya agar saat pulang nanti bisa bersama. Rasanya hubungan pertemanan saat tes SBMPTN bersama di Jogja itu berubah menjadi persaudaraan. Kami beberapa kali menyatakan kerinduan kami ketika saat masih di Jogja. Pada tanggal 10 Yunaz ke rumah nenek saya. Saya memberikan alamatnya. Kebetulan rumah nenek saya ada di tepi Jalan Pantura atau jalan utama provinsi, jadi tidak sulit untuk menemukannya. Yunaz tiba pada pukul 14.46 bersepeda motor dengan membawa tas gunung, satu tas kecil, dan satu tas ukuran sedang. Di rumah nenek itu kami juga membicarakan rencana selanjutnya untuk sosialisasi. Pada tanggal 11 kami pulang ke Malang.

Yunaz dan saya di rumah nenek.
   Keesokan harinya, tanggal 12, kami bersama beberapa teman mengunjungi SMA kami. Kebetulan semuanya berasal dari SMAN 1 Batu. Sebelum masuk, kami berkumpul di halaman Indomaret dekat sekolah. Setelah terkumpul semua, kami pergi sama-sama memasuki sekolah. Ah, sungguh menyenangkan bisa datang ke sekolah itu. Adik-adik kelas yang kami kenal menyapa kami. Tidak lupa untuk berjabat tangan dengan guru-guru yang kami temui.

   Kami berkunjung ke ruang BK. Di sana kami menyampaikan maksud kedatangan kami. Sayangnya, ada beberapa kendala: aula sekolah dipakai untuk kegiatan belajar dan mengajar karena kelas belakang sedang direnovasi, tidak ada jam BK karena semua dipakai untuk jam tambahan persiapan ujian kelas 12, dan lain sebagainya. Sebelumnya kami diberi waktu tanggal 30 Januari seusai gerak jalan, tetapi kami merasa sedikit keberatan karena pasti seusai gerak jalan semuanya kelelahan dan pada hari itu juga ada persiapan puncak perayaan ulang tahun sekolah sehingga tidak memungkinkan untuk diadakan sosialisasi. Teman-teman meminta satu hari saja selain tanggal 30 itu untuk diadakan sosialisasi, tetapi BK tidak menyanggupi. Saya sempat mengajukan hari Sabtu karena saya pikir hari Sabtu adalah waktu yang tepat dan akhir pekan sehingga suasana bisa agak santai, tetapi BK tetap tidak menyanggupi. Kemudian, BK menyarankan kami  ke pihak Kurikulum untuk meminta jam. BK mengatakan bahwa jika Kurikulum bisa memberikan jam maka BK pun siap mengatur dan mengondisikan acara. Akhirnya kami ke Kurikulum.

   Ketika kami sedang duduk di ruang kurikulum, ada seorang guru yang mengatakan bahwa akan diadakan semacam rapat bagi guru-guru kelas 12 dengan waktu sekitar 2 jam pelajaran. Dari situ kami mulai berpikir untuk mengambil jam tersebut. Setelah guru tersebut pergi, kami berbicara dengan pihak Kurikulum. Kami menanyakan perihal jadwal sosialisasi dan dengan sedikit tambahan tentang rapat para guru yang mungkin saja dapat disanggupi sebagai jam sosialisasi kami untuk kelas 12. Seorang guru lagi mengatakan bahwa pada hari Kamis, tanggal 14 Januari, akan diadakan acara tasyakuran tanggal jadi sekolah di paving tengah. Karena kemungkinan untuk bersosialisasi di aula atau ruang kelas tidak dimungkinkan dan daripada tidak mendapat waktu, kami mengajukan pada acara tasyakuran tersebut kami juga melakukan sosialisasi. Pihak Kurikulum akhirnya menyanggupi dengan pemberian waktu selama 3 jam, dimulai dari pukul 10.30. Hal yang membuat kami senang adalah kami akan bersosialisasi di hadapan tiga angkatan. Sebuah hal yang sebagai pengenalan dini dunia kampus kepada adik-adik kelas selain kelas 12.

   Setelah dari ruang tersebut, kami menuju ke kantin sekolah. Kami berunding tentang bahan apa saja yang disiapkan, seperti x-banner, stiker, proposal perizinan, dan souvenir. Saya dan Yunaz pergi untuk mencetak proposal di depan sekolah; teman-teman yang lain menunggu di kantin. Tak lupa saya mengunjungi sebentar tempat kos saya semasa SMA yang berada tepat di depan SMA.

   Setelah mencetak proposal tersebut, saya dan Yunaz segera kembali ke kantin. Ternyata hanya tinggal Fatizha, Dean, dan Steafen. Teman-teman yang lain ada keperluan masing-masing. Setelah dari sana, kami segera menuju MAN 2 Batu.

   Di MAN 2 Batu, kami disambut hal yang membuat kami tertawa. Ada seorang guru yang duduk di pos satpam. Beliau melihat kami. Kami menghampiri beliau.

   "Wah, saya kok lupa sama kalian, ya? Angkatan berapa?" ujar guru itu sambil setengah wajah serius dan kami berjabat tangan dengannya.

   Yunaz segera menyampaikan maksud kedatangan kami. Saya dan teman-teman lain tertawa. Pantas saja guru itu lupa dengan kami karena kamipun memang bukan alumni sekolah itu. Bahkan, saya baru pertama kali itu masuk ke area MAN 2 Batu.

   Setelah diberi tahu arah ruang BK, kami pergi ke sana. Ada seorang guru lagi yang mengantarkan kami. Beliau berkata bahwa ruang BK tutup. Kami diantar ke ruang kurikulum. Kami mengajukan permohonan tentang sosialisasi kami. Sementara itu, guru yang mengantarkan kami tadi mencari guru BK untuk dipertemukan dengan kami. Oleh pihak Kurikulum, kami disarankan agar langsung saja ke ruang BK. Kami ke ruang BK. Kami duduk sebentar di depan sana karena ruangannya masih terkunci. Sekitar 5 menit kemudian seorang guru datang. Kami disambut dengan senyum dan dipersilakan untuk masuk sembari beliau membuka pintu ruang. Kami masuk ke dalamnya.

   Guru tersebut menanyakan keperluan kami. Kami menyampaikan tentang sosialisasi yang akan kami lakukan. Saya kagum dengan cara guru tersebut menyambut dan berbicara kepada kami. Beliau pun sangat mendukung untuk mengadakan sosialisasi itu karena menurutnya siswa-siswa perlu kegiatan semacam itu untuk membuka pikiran mereka tentang perguruan tinggi. Kami memberikan proposal kepada beliau. Setelah dilihat-lihat sebentar, beliau bertanya tentang jadwalnya. Yunaz menjawab jadwal sosialisasi tersebut diadakan kalau bisa dalam pekan itu. Beliau menimpali dengan jawaban positif. Ia juga menyampaikan bahwa akan ada para alumni sekeloh tersebut yang mengadakan hal serupa. Beliau menyarankan bagaimana jika kami bergabung dengan mereka. Kami menyanggupi. Beliau kemudian memberikan nomor telepon genggamnya untuk kami dapat berkoordinasi dengan pihak alumni mengenai acara tersebut, dengan kata lain beliau menjadi penengahnya. Beliau kemudian menanyakan hal-hal yang kami butuhkan. 

   Singkat cerita kami segera menuju SMAN 2 Batu. Kami awalnya ingin menemui pihak BK atau Kurikulum. Ternyata kami malah bertemu dengan Kepala Sekolah SMAN 2 Batu. Beliau pernah menjabat sebagai guru dan alumni SMAN 1 Batu. Kami menyampaikan maksud kedatangan kami. Beliau menyambut dengan baik dan segera menyetujui. Tetapi, kami diminta menghadap BK terlebih dahulu. Karena sudah jam pulang sekolah, ruang BK tutup. Kami pulang dan berencana menemui pihak BK pada besok harinya.

   Fatizha, Dean, dan Steafen pulang. Saya dan Yunaz pergi ke rumah teman kami, Echa, untuk meminjam kerangka untuk x-banner. Setelah itu kami ke kantor IMAKOBA. IMAKOBA adalah singkatan dari Ikatan Mahasiswa Kota Batu. Apa bedanya dengan IMABA? Jadi, dulu, Yunaz, saya, dan teman-teman lain tidak tahu kalau sudah ada ikatan mahasiswa tersebut. Akhirnya, kami membentuk ikatan mahasiswa dengan nama IMABA. Menjelang sosialisasi, IMAKOBA mencoba diaktifkan kembali oleh angkatan kami (siswa-siswa SMA dan sederajat Kota Batu yang lulus tahun 2015) setelah lama vakum dari kepengurusan dan kegiatan. Akhirnya IMABA disepakati sebagai nama ikatan mahasiswa pada daerah masing-masing dan IMAKOBA sebagai nama ikatan mahasiswa pusat. Kami tidak bisa masuk ke kantor karena kuncinya dibawa oleh teman kami. Saya dan Yunaz kemudian makan bakso di perempatan SMP Islam. Di sana kami bertemu dua teman kami semasa SMA, yaitu Abror dan Fildza. Saya juga bertemu denga dua teman sekelas saya, yakni Kiki dan Feta.

   Setelah dari sana, kami menuju sebuah warung kopi untuk bertemu dengan teman kami yang dulu pernah bersama tes di Jogja, Nafisal. Anggap saja ini reuni kami. Kami bertemu di sebuah warung kopi dekat alun-alun. Sebelum Nafisal datang, kami mencoba membuat desain untuk x-banner dan stiker. Lima belas menit berlalu. Datanglah seorang teman kami, yaitu Sauqi. Sauqi adalah teman kami SMA yang dulu juga menjadi panitian buku tahunan. Kami berbagi cerita selama masa setelah sekolah. Ia berkuliah di Polinema. Tak lama setlah itu, Nafisal datang. Jadilah pembicaraan kami semakin seru. Tanpa sadar topik kami mengarah ke hal negara dan hal-hal lain yang cukup serius. Saya suka dengan cara pemikiran dan ide mereka, tidak berat dan cukup masuk akal untuk dilakukan. Memang mereka ini ketika SMA aktif berorganisasi dan hal yang sama di antara kami adalah sama-sama suka mendaki gunung. Cara bercanda mereka mudah untuk dicerna tapi berbobot dengan gaya khas masing-masing.

   Waktu menunjukkan pukul 17.05. Nafisal pulang terlebih dahulu disusul Sauqi. Saya dan Yunaz pergi ke Malang untuk mencetak stiker dan x-banner. Kami mencetak di dekat Jalan Sukarno-Hatta, depan FIA UB. Stiker bisa langsung jadi, tapi untuk x-banner baru bisa diambil sehari kemudian. Setelah itu kami pulang.

   Wah, rasanya akan panjang sekali kalau saya menceritakan setiap detail yang ada. Untuk itu, saya akan menyingkat beberapa cerita.

   Keesokan harinya, tanggal 13 Januari, saya, Yunaz, dan Steafen, berkumpul di depan Indomaret. Kemudian, kami mengajukan izin ke BK SMAN 2 Batu. Singkat cerita kami diberi izin untuk mengadakan sosialisasi di aula sekolah pada tanggal 18 Januari. Kami menyempatkan ke kantor IMAKOBA setelah itu. Kami mempersiapkan bahan-bahan sosialisasi dan urutan acara.

Urutan acara.

SMAN 1 Batu, 14 Januari 2016.

   Kami berkumpul di sekolah pukul 07.00. Saya berangkat dengan Mas Udin. Ketika kami datang di parkiran sekolah, di sana ada Andriyani, teman kami yang juga dari UGM. Katanya, teman-teman sudah berkumpul di ruang BK. Kami segera ke ruang BK. Di lapangan basket sekolah sedang ada semacam apel pagi. Saya disapa adik-adik kelas saya dari XII Bahasa yang kebetulan barisannya paling tepi.

   Di BK, sudah banyak yang berkumpul. Kami menyiapkan kembali bahan sosialisasi, terutama yang akan ditampilkan di layar proyektor. X-banner sudah terpasang dengan baik. Souvenir siap. Pada pukul 09.30, kami diminta bersiap di belakang panggung oleh panitia acara tasyakuran. Di belakang panggung, kami menunggu sambil setengah grogi.

   10.30 kami memulai acara. Acara dibuka oleh Yunaz dan Fatizha sebagai pembawa acara. Kampus pertama yang melakukan sosialisasi adalah ITS. Saya dan teman-teman lain menunggu samping paving tengah. Karena diadakan di luar, presentasi kurang kondusif. Cahaya matahari yang mengenai layar membuat apa yang ditampilkan menjadi kurang terlihat. Beberapa siswa mulai meninggalkan paving tengah. Di tengah acara, Fatizha datang kepada kami untuk menyampaikan bahwa waktu acara dipersingkat menjadi hanya sampai pukul 11.00 saja. ITS pada waktu itu sudah menyampaikan selama hampir 30 menit. Artinya, tersisa hanya 30 menit dan dua kampus berikutnya mendapat masing-masing 15 menit. Setelah ITS, dilanjutkan oleh sosialisasi dari Unair. Setelah itu, dilanjutkan oleh UGM. Tidak semua dapat kami sampaikan. Tapi, setidaknya kami masih diberi waktu untuk sosialisasi.

   Sebelum pulang, kami mengevaluasi kegiatan kami hari itu.




MAN 2 Batu, 16 Januari 2016.

   Rencanya kami berkumpul pada pukul 09.00 di MAN 2 Batu. Sebelum itu, saya dan Yunaz pergi untuk mencetak brosur karena kabarnya akan ada stan-stan. Kebetulan hanya dari kampus saya yang mencetak di sana karena kampus lain sudah membawa dari kampusnya masing-masing. Saran saya untuk yang akan sosialisasi tahun depan adalah persiapkan semuanya dari kampus masing-masing, baik itu brosur, souvenir, dan lain-lain.

   Setelah mencetak brosur, saya dan Yunaz segera menuju MAN 2 Batu. Di sana sudah ada teman-teman lain. Tak lama setelah itu, datang ketua panitia acara tersebut, yaitu Mas Hamas, menjemput kami untuk masuk ke dalam. Saya agak terkejut bahagia karena di dalam aula sudah terpasang meja-meja untuk stan masing-masing kampus, karpet untuk tempat duduk siswa, proyektor, dan segalanya sudah dipersiapkan dengan baik. Kami merasa dihormati sebagai tamu. Kami dipersilakan menempati stan kami masing-masing. Tidak hanya dari kampus kami, juga ada dari UM, Unisma, UB, UIN Malang, Polinema, dan UMM. Ada pembekalan sebelum acara kepada kami semua. Waktu yang disediakan untuk presentasi masing-masing kampus adalah 10 menit. Kami tidak keberatan karena ada stan yang telah disediakan. Jadi, semisal tidak cukup dalam presentasi, siswa-siswa dapat bertanya di stan kami.

   Sosialisasi dimulai pukul 13.00. Dimulai oleh sambutan dari Kepala Sekolah. Kemudian, dilanjutkan oleh Ketua Panitia Forum Alumni MAN 2 Batu. Presentasi dimulai dari UM, Universitas Negeri Malang. Disusul kampus-kampus selanjutnya.

   Kami sebagai pihak UGM menampilkan video PPSMB 2015 dan presentasi lewat Prezi. Kenapa video PPSMB 2015? Menurut kami, dalam video PPSMB terdapat gambaran menyenangkan bagaimana berkuliah di UGM meski hanya masa pengenalan kampus. Pengenalan yang baik akan membentuk cara berpikir yang melihatnya menjadi seperti apa yang ada pada pengenalan, singkat istilahnya adalah first impression-nya.

   Setiap kampus menampilkan dengan maksimal dan dengan gaya khas masing-masing. Dari hari itu saya belajar banyak hal, seperti koordinasi yang baik dan yang paling membuat saya kagum adalah diajeni atau dihormati, perihal menghormati dan menghargai. Selain itu juga kebersamaan. Terbukti setelah acara selesai, kami bersama-sama membersihkan aula. Diakhiri dengan evaluasi dan foto bersama.




SMAN 2 Batu, 18 Januari 2016.

   Kami berkumpul pada pukul 10.00. Awalnya masih ada saya, Yunaz, dan Yolanda. Kami menuju ruang BK. Dari BK menyarankan agar segera cek lokasi di aula sekolah. Karena di aula masih belum ditata, kami bersama dua orang bapak menata dan membersihkan ruangan, termasuk mempersiapkan stan-stan seperti di MAN 2 Batu. Ada seorang bapak yang membantu peralatan presentasi kami mulai dari awal. Meski kami tidak mengetahui namanya, tapi saya dan teman-teman lain sangat berterima kasih kepada beliau. 

   Kami memulai presentasi pada pukul 14.00. Tidak semua siswa kelas 12 hadir. Mungkin karena pada jam itu memang sudah jam lelah dan jam pulang. Kami paham karena kami pernah menjadi siswa. Terima kasih kepada yang sudah hadir. Di luar juga mendung. Mereka yang hadir ternyata sangat antusisas. Komunikasi dua arah sering terjadi antara pemateri dan siswa. Semua bahan presentasi kami dapat kami tampilkan secara maksimal: Unair dengan Power Point, video fun fact Unair, dan sekilas Unair; ITS dengan video ITS Heroes dan Power Point; dan UGM dengan video PPSMB Palapa 2015 dan Prezi. Acara selesai pada pukul 15.30 lebih sedikit.

   Akhirnya usai sudah sosialisasi kampus gabungan itu. Diakhiri dengan hujan deras beberapa menit dengan lagu Sweet Disposition oleh The Temper Trap lewat telepon genggam milik Yunaz yang dipasang ke sound speaker. Ditutup dengan evaluasi, tanda tangan di x-banner, serta foto bersama.









   Semoga acara pengenalan kampus dan berbagi pengalaman tersebut dapat bermanfaat. Jangan pesimis dan selalu jujur untuk mendapatkan yang terbaik. Kami sangat senang dapat berbagi kepada adik-adik semua. Hal lain yang kami sampaikan adalah jika suatu waktu nanti ada yang membutuhkan kami untuk sekadar bertanya mengenai kampus, kehidupan kampus, atau bahkan ingin tes di daerah kami dan mencari tempat menginap, kami dengan senang hati akan membantu sebisa kami. Semoga sukses.

   WANI JUJUR.

Komentar